Waspada HPV pada Anak: Gejala, Penularan, Pencegahan

Human Papillomavirus (HPV) seringkali diasosiasikan dengan kesehatan seksual orang dewasa, namun penting bagi orang tua untuk mewaspadai potensi infeksi virus ini pada anak-anak. Meskipun tidak umum, HPV pada anak dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan. Mengenali gejala awal, memahami jalur penularan yang mungkin tak terduga, dan mengetahui langkah pencegahan adalah kunci untuk melindungi buah hati.

Gejala HPV pada Anak yang Mungkin Muncul

Infeksi HPV pada anak seringkali tidak menunjukkan gejala. Namun, beberapa manifestasi yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Kutil di kulit: Ini adalah gejala yang paling umum. Kutil dapat muncul di berbagai bagian tubuh, termasuk tangan, kaki, dan wajah. Pada kasus yang lebih spesifik, kutil kelamin (genital warts) juga bisa terjadi pada anak-anak. Bentuknya bisa berupa benjolan kecil, datar, atau seperti kembang kol. Pada anak perempuan, kutil kelamin mungkin muncul di sekitar anus, vulva, atau vagina. Pada anak laki-laki, bisa muncul di penis, skrotum, atau sekitar anus.
  • Mata merah (Konjungtivitis): Dalam beberapa kasus, infeksi HPV pada bayi baru lahir yang tertular dari ibu saat persalinan dapat menyebabkan konjungtivitis.
  • Masalah pernapasan: Papiloma laring, meskipun jarang, adalah kondisi di mana kutil tumbuh di tenggorokan dan kotak suara, berpotensi menyebabkan masalah pernapasan. Kondisi ini terkadang terdeteksi sejak lahir atau berkembang dalam beberapa tahun pertama kehidupan.

Penularan HPV pada Anak yang Perlu Diketahui

Penularan HPV pada anak bisa terjadi melalui beberapa cara yang mungkin tidak terduga:

  • Penularan vertikal: Ibu yang terinfeksi HPV dapat menularkan virus kepada bayinya selama proses persalinan pervaginam.
  • Kontak non-seksual: Virus dapat menyebar melalui kontak kulit ke kulit, misalnya saat mengganti popok jika pengasuh memiliki kutil di tangan, atau melalui penggunaan handuk bersama.
  • Auto-inokulasi: Anak dapat menyebarkan virus dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lain melalui sentuhan.
  • Kemungkinan kekerasan seksual: Munculnya kutil kelamin pada anak juga dapat menjadi indikasi adanya kekerasan seksual, sehingga perlu penanganan yang sensitif dan investigasi lebih lanjut.

Semoga artikel ini dapat memberikan informasi dan manfaat untuk para pembaca, terimakasih !