Mengenali agranulositosis adalah langkah krusial dalam menghadapi kondisi serius ini. Ini adalah bentuk parah dari neutropenia, di mana jumlah neutrofil, jenis sel darah putih vital, turun drastis. Neutrofil adalah garis pertahanan pertama tubuh melawan infeksi bakteri dan jamur.
Tanpa neutrofil yang memadai, sistem kekebalan tubuh menjadi sangat lemah. Infeksi yang biasanya dapat ditangani dengan mudah oleh orang sehat, bisa menjadi fatal bagi penderita agranulositosis. Tubuh seolah lumpuh tanpa tentara putih pelindungnya.
Penyebab agranulositosis bervariasi, namun paling sering berkaitan dengan efek samping obat-obatan. Beberapa antibiotik, obat anti-tiroid, dan obat kemoterapi adalah pemicu umum. Paparan bahan kimia beracun atau penyakit autoimun juga bisa menjadi penyebabnya.
Gejala awal agranulositosis seringkali tidak spesifik, mirip dengan infeksi virus ringan. Penderita mungkin mengalami demam tinggi yang tidak dapat dijelaskan, menggigil, sakit tenggorokan parah, dan kelelahan. Mengenali agranulositosis dari gejala ini sangat penting.
Karena ketiadaan neutrofil, infeksi dapat menyebar dengan cepat ke seluruh tubuh. Komplikasi serius seperti pneumonia, sepsis, dan abses bisa terjadi. Luka yang tidak kunjung sembuh atau sariawan yang parah juga sering menjadi tanda awal.
Diagnosis agranulositosis ditegakkan melalui pemeriksaan hitung darah lengkap (CBC). Hasilnya akan menunjukkan jumlah neutrofil yang sangat rendah, seringkali di bawah 500 sel/mikroliter. Terkadang, biopsi sumsum tulang diperlukan untuk memastikan penyebabnya.
Penanganan agranulositosis berfokus pada pencegahan dan pengobatan infeksi yang sudah ada. Pasien sering ditempatkan dalam lingkungan steril atau isolasi untuk mengurangi risiko paparan mikroba. Antibiotik spektrum luas segera diberikan untuk melawan infeksi.
Terapi utama untuk agranulositosis adalah pemberian faktor stimulasi koloni granulosit (G-CSF). Obat ini bekerja dengan merangsang sumsum tulang untuk memproduksi lebih banyak neutrofil. Ini membantu mempercepat pemulihan jumlah sel darah putih pasien.
Dalam beberapa kasus yang jarang dan parah, transfusi granulosit dapat dipertimbangkan, meskipun ini hanya solusi sementara. Mengidentifikasi dan menghentikan obat penyebab, jika agranulositosis disebabkan oleh obat, adalah langkah vital dalam penanganan.
Edukasi pasien dan keluarga tentang praktik kebersihan yang ketat sangat penting. Mencuci tangan secara teratur, menghindari keramaian, dan memastikan makanan dimasak dengan benar dapat membantu mencegah infeksi. Pemantauan ketat diperlukan selama pemulihan.