Nanoteknologi telah membuka era baru dalam dunia farmasi dan pengobatan, terutama dalam pengembangan sistem penghantaran obat yang ditargetkan. Pendekatan inovatif ini memanfaatkan material dan struktur berukuran nanometer (sepermiliar meter) untuk mengantarkan obat secara spesifik ke sel atau jaringan yang sakit, meminimalkan efek samping pada sel sehat dan meningkatkan efektivitas terapi. Penggunaan nanoteknologi dalam penghantaran obat yang ditargetkan menjanjikan revolusi dalam pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker, penyakit kardiovaskular, dan infeksi.
Salah satu keunggulan utama nanoteknologi dalam sistem penghantaran obat adalah kemampuannya untuk meningkatkan spesifisitas. Nanopartikel dapat dirancang untuk mengenali dan berikatan dengan penanda (biomarker) spesifik yang terdapat pada permukaan sel target, seperti sel kanker. Mekanisme penargetan ini memastikan bahwa obat dilepaskan langsung di lokasi yang sakit, mengurangi paparan obat pada organ dan jaringan sehat, yang seringkali menjadi penyebab utama efek samping terapi konvensional.
Nanopartikel juga dapat meningkatkan kelarutan dan bioavailabilitas obat. Banyak obat memiliki kelarutan yang buruk dalam cairan tubuh, yang menghambat penyerapan dan distribusinya ke target. Dengan mengenkapsulasi obat dalam nanopartikel, kelarutannya dapat ditingkatkan secara signifikan, sehingga lebih banyak obat mencapai lokasi yang diinginkan dengan konsentrasi yang efektif.
Selain itu, nanoteknologi memungkinkan pelepasan obat yang terkontrol dan berkelanjutan. Nanopartikel dapat dirancang untuk melepaskan obat secara bertahap dalam jangka waktu tertentu, mempertahankan konsentrasi terapeutik obat di lokasi target dan mengurangi frekuensi pemberian dosis. Sistem pelepasan terkontrol ini meningkatkan kepatuhan pasien dan efektivitas pengobatan.
Berbagai jenis nanomaterial sedang dieksplorasi dan digunakan dalam sistem penghantaran obat yang ditargetkan, termasuk liposom, nanopartikel polimerik, dendrimer, dan nanotubes karbon. Setiap jenis nanomaterial memiliki karakteristik unik yang dapat disesuaikan untuk aplikasi penghantaran obat tertentu, seperti ukuran, bentuk, muatan permukaan, dan kemampuan untuk membawa berbagai jenis molekul obat.
Dalam konteks penanganan kanker, nanoteknologi menawarkan harapan besar. Nanopartikel yang ditargetkan dapat mengantarkan obat kemoterapi langsung ke sel tumor, meningkatkan konsentrasi obat di tumor dan mengurangi toksisitas sistemik. Selain itu, nanopartikel juga digunakan dalam pengembangan terapi gen dan imunoterapi kanker yang lebih efektif.