Diabetes merupakan salah satu jenis penyakit kronis yang prevalensinya terus meningkat secara global. Fakta yang mengkhawatirkan adalah bahwa diabetes bukanlah jenis penyakit yang hanya menyerang kelompok usia tertentu. Dulu sering dianggap sebagai penyakit orang tua, kini semakin banyak kasus diabetes ditemukan pada usia muda, bahkan pada anak-anak dan remaja. Kondisi ini menunjukkan bahwa diabetes adalah jenis penyakit yang tak memandang usia, ras, maupun status sosial ekonomi. Oleh karena itu, kesadaran akan risiko dan gejala diabetes perlu ditingkatkan di semua lapisan masyarakat.
Data dari World Health Organization (WHO) yang diperbarui pada hari Rabu, 7 Mei 2025, menunjukkan adanya peningkatan signifikan kasus diabetes pada kelompok usia di bawah 40 tahun dalam beberapa dekade terakhir. Faktor-faktor seperti perubahan gaya hidup menjadi lebih sedentari, pola makan tinggi gula dan rendah serat, serta obesitas pada usia muda menjadi pemicu utama tren ini. Lebih lanjut, penelitian yang dipublikasikan dalam The Lancet Diabetes & Endocrinology pada tanggal 6 Mei 2025, menyoroti bahwa diagnosis diabetes pada usia muda dapat meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang seperti penyakit jantung, gagal ginjal, dan kerusakan saraf.
Salah satu alasan utama mengapa diabetes menjadi jenis penyakit yang tak pandang usia adalah karena faktor genetik dapat memainkan peran. Seseorang dengan riwayat keluarga diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit ini, terlepas dari usianya. Selain itu, faktor lingkungan dan gaya hidup modern juga berkontribusi besar. Konsumsi minuman manis, makanan olahan, dan kurangnya aktivitas fisik menjadi kebiasaan yang umum di berbagai kelompok usia, sehingga meningkatkan risiko resistensi insulin dan perkembangan diabetes tipe 2. Bahkan, diabetes tipe 1, yang dulunya dikenal sebagai diabetes anak-anak, juga dapat didiagnosis pada usia dewasa.
Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa diabetes adalah jenis penyakit yang dapat menyerang siapa saja, kapan saja. Langkah-langkah pencegahan seperti menjaga berat badan ideal, mengonsumsi makanan sehat dan seimbang, berolahraga secara teratur, serta menghindari kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol berlebihan sangat penting untuk mengurangi risiko terkena diabetes di segala usia. Selain itu, deteksi dini melalui pemeriksaan kadar gula darah secara rutin, terutama bagi individu dengan faktor risiko, juga krusial untuk penanganan yang lebih efektif dan pencegahan komplikasi. Kesadaran bahwa diabetes adalah jenis penyakit yang tak mengenal usia akan mendorong setiap individu untuk lebih peduli terhadap kesehatan metabolisme mereka sejak dini.